Jumat, 26 Juni 2009

Kedahsyatan Al-कुर'an

Kedahsyatan Al-कुर'an

Abdulah Saleh Hadrami

Allah Ta?ala berfirman: ?Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur?an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.?
(Surat 59 Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 21)


Kandungan Ayat:

- Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan bangsa.
- Al-Qur?an adalah kitab suci yang agung dan dan tinggi kedudukannya.
- Diantara kandungan Al-Qur?an adalah perintah, larangan, janji, ancaman dan nasehat-nasehat.
- Gunung yang keras dan kaku apabila memahami dan menghayati Al-Qur?an pasti tunduk terpecah belah karena takut kepada Allah.
- Mengapa kita tidak pernah tunduk dan takut kepada Allah? Padahal kita membaca dan memahami Al-Qur?an ?!.
- Al-Qur?an adalah baik, cocok dan sesuai untuk di amalkan dan di terapkan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja.
- Kita harus selalu memikirkan dan mentadabburi setiap perumpamaan yang ada dalam Al-Qur?an agar kita dapat membuka perbendaharaan-perbendaharaan ilmu yang terkandung di dalamnya.
- Tiada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba dari pada memikirkan, menghayati, memahami dan mentadabburi makna-makna Al-Qur?an.
- Wajib atas kita semua untuk mempelajari dan memahami Al-Qur?an agar dapat mengambil manfaat darinya sehingga kita menjadi hamba yang tunduk dan takut kepada Allah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

“Sedekat-dekatnya hamba kepada Rabbnya ialah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah do’a.” (HR Muslim)

Berdoalah

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS Al-Fatihah ayat 4)

Berdoalah

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS Al-Fatihah ayat 4)

Minggu, 22 Februari 2009

Menjaga Titipan-Nya

Munkinkah kita bisa memisahkan antara "pembuat & karya". Jawabanya mudah............

Tidak ada hak untuk memiliki sebuah titipan. Contoh sederhana yang sering terjadi pada generasi muda, begitu indahnya ketika ia sedang di rundung cinta, dunia bagaikan milik mereka berdua, tetapi ketika apa yang mereka "merasa" memiliki itu di ambil oleh sang Maha Pemilik, mereka akan melakukan hal yang kadang tidak masuk diakal, patah hati kadang sampai ada yang bunuh diri. Serapuh itukah Iman anak muda sekarang....?

Bukankah tadi dah di sebutkan diatas bahwa kita tidak punya hak apapun untuk memiliki, yang perlu kita lakukan disini adalah menjaga apa yang dah di titipkan oleh Allah SWT sang mmaha pemilik.

Gampang saja perumpamaannya, jika kita melihat sebuah karya manusia yang indah di pandang mata, tinggal kita berfikir pasti yan membuat karya itu lebih bagus, entah sifatnya, entah rupanya, entah perbuatanya.

Begitu pula kalu kita mencintai anak manusia, tinggal kita berfikir "ciptaanya aza seindah itu apalagi yang menciptakannya"

Begitulah kiranya menurut saya bagaimana kita mencintai makhluk-Nya tanpa mengurangi sedikitpun rasa Cinta kita akan Penciptanya, yaitu Allah SWT..............

Menjaga Titipan-Nya

Munkinkah kita bisa memisahkan antara "pembuat & karya"

Menjaga Titipan-Nya


Menjaga Titipan-Nya

Tetapkanlah Langkahmu

"Seindah kata, sesejuk rasa......."
Kita kadang terjebak dalam sebuah pilihan yang kadang membingungkan, namun disitu pulalah adanya pilihan yang nyata. Tinggal bagaimana kita menetapkan langkah kita, kejujuran, kesabaran, & keikhlasan itu semua adalah salah satu dari syratnya. Jujur pada diri sendiri, jujur pada niat kita............